SOFTWARE PEMBUATAN GAME DENGAN KONSEP AI : GameMaker Studio
Artificial Intelligence
Kecerdasan Buatan atau kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah atau Intelegensi Artifisial (bahasa Inggris: Artificial Intelligence atau hanya disingkat AI) didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia.
Secara garis besar, AI terbagi ke dalam dua paham pemikiran yaitu AI Konvensional dan Kecerdasan Komputasional (CI, Computational Intelligence). AI konvensional kebanyakan melibatkan metode-metode yang sekarang diklasifiksikan sebagai pembelajaran mesin, yang ditandai dengan formalisme dan analisis statistik. Dikenal juga sebagai AI simbolis, AI logis, AI murni dan AI cara lama (GOFAI, Good Old Fashioned Artificial Intelligence).
Game kecerdasan buatan mengacu pada teknik yang digunakan dalam permainan komputer dan video untuk menghasilkan ilusi intelijen dalam perilaku Non-Palyer Character (NPC). Teknik yang digunakan biasanya memanfaatkan metode yang ada dari bidang kecerdasan buatan (AI).
Game Maker Studio
Game Maker adalah sebuah game engine yang bisa membantu anda membuat sebuah game komputer tanpa menggunakan codingan yang banyak dengan bahasa programan. Dengan game maker anda dapat membuat game 2D, 3D atau multiplayer, dan anda juga mempunyai hak penuh terhadap game yang dibuat. Game Maker merupakan software pembuat game/game enginnering buatan yoyo games yang sangat sering sekali di pilih oleh para pemula game developer, kenapa? karena sistem dari game maker sendiri lah yang mudah untuk dipelajari.
Sejarah
Game Maker awalnya dikembangkan oleh Mark Overmars dalam bahasa pemrograman Delphi. Saat ini dikembangkan dan diterbitkan oleh Yoyo Games, sebuah perusahaan perangkat lunak di mana Overmars secara tidak langsung terlibat dan pemegang saham besar GameMaker.
Bahasa Pemrograman GameMaker
GML adalah bahasa scripting utama yang ditafsirkan mirip dengan Java kompilasi Just-In-Time yang digunakan dalam GameMaker. Hal ini memungkinkan pengguna untuk lebih meningkatkan dan mengendalikan desain permainan mereka melalui pemrograman konvensional, yang bertentangan dengan sistem drag-and-drop. Sintaks dari GML meminjam aspek dari bahasa lain seperti C, C + + dan Java, efektif memanfaatkan pemrograman berorientasi objek.
Libraries GameMaker
Dalam Game Maker, serangkaian tindakan drag-and-drop disebut Libraries. Dalam Game Maker interface, libraries ini ditampilkan sebagai tab yang berisi ikon yang disebut Actions. Setiap Action adalah script GML atau fungsi yang pengguna dapat digunakan dalam permainan mereka. Game Maker dilengkapi dengan set standar perpustakaan yang berisi tindakan yang umum digunakan oleh kebanyakan game, melainkan juga memungkinkan untuk membuat libraries menggunakan Library Builder disediakan secara terpisah dari Game Maker.
Bagian - Bagian GameMaker
Di dalam game maker terdapat baberapa resource yang dapat digunakan untuk membuat sebuah Game dalam game maker.
- Sprites:
Gambar dari semua objek dalam game.
Efek efek suara agar game terasa lebih hidup.
- Backgrouds:
Gambar yang digunakan untuk latar belakang sebuah game yang sedang berlangsung.
- Paths:
Paths adalah lintasan yang diikuti oleh suatu objek dalam game.
- Scripts:
Bahasa Pemrograman pada GameMaker
- Scripts:
Bahasa Pemrograman pada GameMaker
- Fonts:
Jenis huruf yang digunakan pada game.
- Time Lines:
Pemberian waktu pada objek dalam melakukan suatu Action pada game.
- Objects:
Kumpulan beberapa benda benda yang ada pada game.
- Event:
Pergerakan yang dilakukan oleh suatu objek apabila terjadi suatu peristiwa pada objek tersebut.
- Room:
Ruangan dimana game berjalan dan juga sebagai tempat untuk suatu objek untuk di letakan atau tempat suatu objek untuk bergerak.
Gambaran Game yang bisa dibuat
Pada game, terdapat seorang tokoh utama yang berusaha mengumpulkan koin/harta dari start hingga finish. Namun terhalang oleh rintangan dan monster. Tokoh utama nya pun bisa mengeksekusi monsternya (diusahakan bisa).
Game akan berakhir bila darah sang tokoh utama habis, atau waktunya telah habis. Contoh salah satu game tersebut adalah Pac-Man (1980) diterapkan pola-pola ini ke permainan labirin, dengan kekhasan tambahan kepribadian yang berbeda untuk setiap musuh, dan Karate Champ (1984) untuk memerangi permainan, meskipun AI miskin diminta rilis dari versi kedua.
Sumber (Source) :
- https://franswaysm.wordpress.com/2016/04/24/artificial-intelligence-pada-game/
- http://imyudha.blogspot.com/2013/05/game-maker.html
- https://jelajah-digital.blogspot.com/2017/04/tutorial-membuat-game-pacman-game-maker.html (Gambar)
- https://ngelmutekno.blogspot.com/2016/06/10-software-pembuat-game-terbaik.html
Comments
Post a Comment